Transportasi darat
Transportasi darat adalah pengangkutan atau perpindahan orang, hewan atau barang dari suatu lokasi ke lokasi lain di darat. Hal ini berbeda dengan jenis transportasi utama lainnya seperti transportasi laut dan penerbangan. Dua bentuk utama transportasi darat dapat berupa transportasi kereta api dan transportasi jalan raya. SistemBeberapa sistem transportasi darat telah dirancang, mulai dari sistem paling sederhana yang digerakkan manusia hingga jaringan transportasi darat yang canggih yang menggunakan berbagai jenis kendaraan dan infrastruktur. Terdapat tiga jenis moda transportasi darat menurut sumber tenaganya, yakni tenaga manusia, hewan, dan mesin Transportasi tenaga manusiaTransportasi bertenaga manusia, salah satu bentuk transportasi berkelanjutan, adalah jenis transportasi yang menggunakan tenaga otot manusia, termasuk berjalan kaki, berlari, dan berenang. Teknologi modern telah memungkinkan mesin untuk meningkatkan tenaga manusia. Transportasi bertenaga manusia masih populer populer karena murah, membantu meningkatkan aktivitas fisik, dan ramah lingkungan; kadang-kadang merupakan satu-satunya jenis yang tersedia, terutama di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. Meskipun manusia dapat berjalan kaki tanpa infrastruktur, transportasi tenaga manusia dapat ditingkatkan melalui penggunaan jalan, terutama bila menggunakan kendaraan tenaga manusia, seperti sepeda dan sepatu selajur. Kendaraan bertenaga manusia juga telah dikembangkan untuk lingkungan yang sulit, seperti salju dan air, dengan mendayung dan ski; bahkan udara sekalipun dengan adanya pesawat tenaga manusia. Transpotasi tenaga hewanTransportasi tenaga hewan adalah penggunaan hewan pekerja untuk mengangkut orang dan barang. Manusia dapat menunggangi beberapa hewan secara langsung, menjadikannya hewan penarik untuk membawa barang, atau memanfaatkannya, baik satu ekor atau berkelompok, untuk menarik kereta salju atau kendaraan beroda. Transportasi jalan rayaJalan adalah laluan atau rute yang dapat diidentifikasi menghubungkan dua tempat atau lebih.[1] Jalan dapat diperhalus, diaspal, atau disiapkan untuk memudahkan perjalanan;[2] meskipun hal tersebut tidak selalu diperlukan, dan secara historis banyak jalan yang hanya merupakan laluan yang dapat dikenali tanpa konstruksi atau pemeliharaan formal apa pun.[3] Di kawasan perkotaan, jalan dapat menyusuri kota atau perkampungan dan disebut sebagai ratan, yang dapat berfungsi sebagai bagian dari penataan perkotaan.[4] Kendaraan jalan raya yang paling umum adalah mobil; salah satu jenis kendaraan bermotor. Pengguna jalan lainnya misalnya bus, truk, sepeda motor, sepeda, dan pejalan kaki. Pada tahun 2002, terdapat 590 juta mobil di seluruh dunia. Transportasi jalan memberikan kebebasan penuh kepada pengguna jalan untuk memindahkan kendaraannya dari satu lajur ke lajur lain dan dari satu jalan ke jalan lain sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanannya. Fleksibilitas perubahan lokasi, arah, kecepatan, dan waktu perjalanan tidak tersedia pada moda transportasi lain. Bahkan ada layanan door to door yang hanya dapat dilakukan melalui transportasi darat. Mobil sangat fleksibel dengan kapasitas kecil, tetapi dianggap memiliki energi dan penggunaan ruang yang tinggi, serta merupakan sumber utama pencemaran suara dan udara di perkotaan; bus memungkinkan perjalanan yang lebih efisien dengan mengurangi fleksibilitas.[5] Angkutan truk seringkali merupakan tahap awal dan akhir dari pendistribusian dan pengangkutan barang. Transportasi relTransportasi rel adalah tempat kereta api berjalan mengikuti dua rel baja paralel, yang dikenal sebagai rel kereta api atau rel kereta api. Rel ditambatkan tegak lurus pada bantalan dari kayu, beton, atau baja, untuk menjaga agar lebarnya konsisten. Rel tersebut dipasang di atas fondasi yang terbuat dari beton, tanah, dan kricak. Transportasi ini juga meliputi monorel dan maglev . Kereta api terdiri dari satu atau rangkaian kendaraan yang berjalan di atas rel. Tenaga penggerak biasanya disediakan oleh lokomotif, yang mengangkut serangkaian kereta atau gerbong, untuk mengangkut penumpang atau barang. Lokomotif dapat digerakkan oleh uap, diesel, atau listrik yang dipasok oleh sistem elektrifikasi. Alternatifnya, rangkaian sarana dapat diberi tenaga, yang dikenal sebagai rangkaian kereta rel. Selain itu, kereta api dapat digerakkan oleh kuda, kabel, gravitasi, pneumatik, dan turbin gas. Kendaraan dengan rel bergerak dengan lebih sedikit gesekan dibandingkan ban karet di jalan beraspal, menjadikan kereta api lebih hemat energi, meski tidak seefisien kapal. Kereta api antarkota adalah layanan jarak jauh yang menghubungkan kawasan perkotaan;[6] kereta berkecepatan tinggi modern mampu mencapai kecepatan hingga 350 km/h (220 mph), tetapi memerlukan jalur khusus. Kereta api lokal dan komuter melayani kota-kota dari pinggiran kota dan sekitarnya, sementara transportasi dalam kota dilakukan melalui jalur trem berkapasitas tinggi dan angkutan cepat, yang sering kali menjadi tulang punggung transportasi umum perkotaan. Kereta barang secara tradisional menggunakan gerbong, yang memerlukan bongkar muat kargo secara manual. Sejak tahun 1960-an, kereta angkutan peti kemas telah menjadi solusi dominan untuk transportasi barang umum, sedangkan sejumlah besar barang curah diangkut dengan kereta api khusus. Moda lainnyaTransportasi pipa mengangkut barang tertentu yang berupa zat cair maupun gas melalui pipa; sementara tabung pneumatik dapat mengangkut kapsul padat menggunakan udara bertekanan. Untuk cairan/gas, cairan atau gas yang stabil secara kimia dapat dialirkan melalui pipa. Sistem pengangkutan jarak dekat dapat dipasang untuk limbah, belubur, air, dan bir, sedangkan jaringan jarak jauh digunakan untuk minyak bumi dan gas alam. Transportasi kabel adalah moda kendaraan yang digerakkan di atas atau di bawah kabel, bukan dengan sumber listrik internal. Ini paling sering digunakan pada kemiringan curam. Termasuk di antaranya kereta gantung, elevator, eskalator, dan lift ski; beberapa di antaranya juga dikategorikan sebagai transportasi ban berjalan. Koneksi dengan moda lainBandar udaraBandar udara berfungsi sebagai tempat kegiatan transportasi udara, tetapi sebagian besar orang dan barang yang diangkut melalui udara harus menggunakan transportasi darat untuk mencapai tujuan akhirnya. Layanan berbasis bandara terkadang digunakan untuk mengantar orang ke hotel atau penginapan terdekat ketika diperlukan menginap semalam untuk penerbangan lanjutan. Perusahaan transportasi dapat menyediakan layanan sewa mobil, bus pribadi, dan taksi, sedangkan transportasi massal biasanya disediakan oleh pemerintah kota atau sumber pendanaan publik lainnya. Beberapa bandara besar, termasuk Denver dan JFK, menyediakan berbagai jenis transportasi darat, seringkali bekerja sama dengan bisnis lain. Bandara yang lebih kecil mungkin hanya memiliki beberapa perusahaan sewa kendaraan swasta dan layanan bus. Bandara yang lebih besar cenderung menawarkan beberapa pilihan transportasi yang berbeda. Bandara yang lebih besar terkadang juga memiliki kereta ringan dan/atau jalan yang mengelilingi bandara untuk menyediakan akses dari beberapa terminal. PelabuhanSeperti halnya transportasi udara, transportasi laut biasanya memerlukan penggunaan transportasi darat di kedua ujung perjalanan agar orang dan barang dapat mencapai tujuan akhir. Infrastruktur yang signifikan digunakan di pelabuhan untuk memindahkan orang dan barang antara sistem laut dan darat. UnsurInfrastrukturInfrastruktur adalah instalasi tetap yang memungkinkan kendaraan beroperasi. Terdiri dari jalan, terminal dan fasilitas parkir dan pemeliharaan. Untuk transportasi kereta api, pipa, jalan raya dan kabel, keseluruhan komponen harus dibangun. Terminal seperti stasiun adalah tempat penumpang dan barang dapat dipindahkan dari satu kendaraan atau moda ke kendaraan atau moda lainnya. Untuk angkutan penumpang, terminal dapat mengintegrasikan moda berbeda agar penumpang dapat berpindah-pindah guna memanfaatkan keunggulan masing-masing moda. Misalnya, kereta api bandara menghubungkan bandara ke pusat kota dan pinggiran kota. Terminal untuk mobil adalah tempat parkir, sedangkan bus dan kereta api dapat beroperasi dari perhentian sederhana.[7] Untuk pengangkutan barang, terminal bertindak sebagai titik pengapalan, meskipun beberapa kargo diangkut langsung dari tempat produksi ke konsumsi. Pembiayaan infrastruktur dapat dilakukan oleh pemerintah atau swasta. Transportasi sering kali merupakan monopoli alami dan merupakan kebutuhan masyarakat; jalan raya, dan di beberapa negara, jalur kereta api dan bandara didanai melalui pajak. Proyek infrastruktur baru memerlukan biaya tinggi dan sering kali dibiayai melalui utang. Oleh karena itu, banyak pemilik infrastruktur mengenakan biaya penggunaan, seperti biaya pendaratan di bandara, atau gerbang tol di jalan tol. Terlepas dari hal ini, pihak berwenang dapat mengenakan pajak atas pembelian atau penggunaan kendaraan. Karena perkiraan yang buruk dan perkiraan jumlah penumpang yang terlalu tinggi oleh para perencana, seringkali terjadi kekurangan manfaat pada proyek infrastruktur transportasi.[8] KendaraanKendaraan adalah benda takhidup yang digunakan untuk memindahkan orang dan barang. Berbeda dengan infrastruktur, kendaraan bergerak bersama muatan dan penumpangnya. Kecuali jika ditarik dengan tenaga kabel atau otot, kendaraan harus memiliki tenaga penggeraknya sendiri; Hal ini paling sering dilakukan melalui mesin uap, mesin pembakaran, atau motor listrik, meskipun alat penggerak lain juga ada. Kendaraan juga memerlukan sistem untuk mengubah energi menjadi pergerakan; hal ini paling sering dilakukan melalui roda, baling-baling dan tekanan . Kendaraan dapat dikendalikan oleh setidaknya satu pengemudi. Namun, beberapa sistem, seperti angkutan penumpang dan angkutan cepat, sepenuhnya otomatis . Untuk layanan penumpang, kendaraan harus mempunyai kompartemen untuk penumpang. Kendaraan sederhana, seperti mobil, sepeda, atau pesawat terbang sederhana, dapat mempunyai salah satu penumpang sebagai pengemudinya. PenggunaMasyarakat umumTransportasi darat umum mengacu pada pengangkutan orang dan barang oleh pemerintah atau badan komersial yang disediakan untuk masyarakat luas dengan tujuan memfasilitasi perekonomian dan masyarakat yang mereka layani. Sebagian besar infrastruktur transportasi dan kendaraan angkutan besar dioperasikan dengan cara ini. Dana untuk membayar transportasi tersebut dapat berasal dari pajak, langganan, biaya pengguna langsung, atau kombinasi keduanya. Sebagian besar angkutan umum berbasis darat, dengan tujuan utama adalah perjalanan menglaju dan pengiriman melalui pos. PerdaganganTransportasi darat niaga mengacu pada pengangkutan orang dan barang oleh entitas komersial yang disediakan dengan biaya kepada individu, bisnis, dan pemerintah dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari entitas yang menyediakan perjalanan tersebut. Sebagian besar infrastruktur yang digunakan adalah milik publik, dan kendaraan cenderung berukuran besar dan efisien untuk memaksimalkan kapasitas dan margin keuntungan. Pengiriman barang dan perjalanan jarak jauh adalah penggunaan umum yang dilayani oleh transportasi darat niaga. MiliterTransportasi darat militer mengacu pada pengangkutan orang dan barang oleh militer atau operator lain dengan tujuan mendukung operasi militer, baik di masa damai maupun di pertempuran. Kegiatan tersebut dapat menggunakan kombinasi infrastruktur publik serta infrastruktur khusus militer dan dalam banyak kasus dirancang untuk beroperasi dengan sedikit atau tanpa infrastruktur bila diperlukan. Kendaraan dapat berupa kendaraan niaga biasa atau bahkan kendaraan pribadi hingga kendaraan yang dirancang khusus untuk keperluan militer. PribadiTransportasi pribadi darat mengacu pada individu dan organisasi yang mengangkut diri mereka sendiri dan orang-orang mereka sendiri, hewan, dan barang sesuai keputusan mereka sendiri. Kendaraan yang digunakan biasanya berukuran lebih kecil, meskipun infrastruktur milik pemerintah sering kali digunakan untuk perjalanan. FungsiPerpindahan penumpang dan barang adalah penggunaan transportasi yang paling umum. Namun, ada kegunaan lain, seperti perpindahan strategis dan taktis angkatan bersenjata selama peperangan, atau mobilitas sipil atau peralatan darurat. PenumpangTransportasi penumpang dapat berupa transportasi umum dan pribadi. Transportasi umum merupakan pelayanan terjadwal pada trayek tetap, sedangkan transportasi pribadi merupakan transportasi yang disesuaikan keinginan pengendara. Yang kedua ini menawarkan fleksibilitas yang lebih baik, tetapi memiliki kapasitas yang lebih rendah, dan dampak lingkungan yang lebih besar. Perjalanan mungkin merupakan bagian dari perjalanan sehari-hari, untuk bisnis, liburan, atau migrasi. Transportasi jarak dekat didominasi oleh mobil dan angkutan massal. Yang terakhir ini terdiri dari bus pedesaan dan perkotaan, serta kereta komuter, trem dan angkutan cepat di kota-kota besar. Transportasi jarak jauh melibatkan penggunaan mobil, kereta api, bus besar, dan pesawat terbang; yang terakhir ini banyak digunakan untuk perjalanan terpanjang, termasuk antarbenua. Transportasi penumpang antarmoda adalah perjalanan yang dilakukan melalui penggunaan beberapa moda angkutan; karena semua angkutan manusia biasanya dimulai dan diakhiri dengan berjalan kaki, semua angkutan penumpang dapat dianggap antarmoda. Transportasi umum juga dapat melibatkan peralihan kendaraan, di dalam atau antarmoda, di simpangan transportasi, seperti stasiun bus atau kereta api. Taksi dan bus dapat ditemukan di kedua ujung spektrum angkutan umum. Bus merupakan moda transportasi yang lebih murah tetapi belum tentu fleksibel, dan taksi sangat fleksibel tetapi lebih mahal. Di tengahnya adalah transportasi yang responsif terhadap permintaan, menawarkan fleksibilitas tetapi tetap terjangkau. Perjalanan internasional mungkin dibatasi untuk beberapa individu karena peraturan perundang-undangan dan persyaratan visa . BarangKargo atau transportasi barang, merupakan kunci dalam rantai nilai di bidang manufaktur.[9] Dengan meningkatnya spesialisasi dan globalisasi, produksi ditempatkan semakin jauh dari konsumsi, sehingga meningkatkan permintaan transportasi dengan cepat.[10] Meskipun seluruh moda transportasi digunakan untuk angkutan kargo, terdapat perbedaan yang besar antara sifat transportasi kargo, bergantung moda mana yang dipilih.[11] Logistik mengacu pada keseluruhan proses pemindahan produk dari produsen ke konsumen, termasuk penyimpanan, transportasi, pergudangan, penanganan, dan pengemasan, yang terkait dengan pertukaran informasi.[12] Incoterm berkaitan dengan penanganan pembayaran dan tanggung jawab risiko selama pengiriman.[13] Peti kemas-isasi, dengan standardisasi peti kemas ISO pada semua kendaraan dan di semua pelabuhan, telah merevolusi perdagangan internasional dan domestik, menawarkan penghematan biaya. Secara tradisional, semua kargo harus dimuat dan diturunkan secara manual ke dalam kereta atau truk; dengan adanya peti kemas, memungkinkan penanganan lebih cepat sehingga meningkatkan nilai ekonomi dalam pengoperasian kendaraan. Hal ini telah menjadi salah satu faktor pendorong utama perdagangan internasional dan globalisasi sejak tahun 1950-an.[14] Pengangkutan curah lazim terjadi pada kargo yang dapat ditangani dengan kasar tanpa mengalami kerusakan; contoh tipikalnya adalah bijih, batu bara, serealia, dan minyak bumi. Karena keseragaman produk, penanganan mekanis dapat memungkinkan penanganan dalam jumlah besar dengan cepat dan efisien. Rendahnya nilai kargo ditambah dengan volume yang tinggi juga berarti bahwa nilai ekonomi menjadi penting dalam transportasi, dan kereta api biasanya digunakan untuk mengangkut barang curah. Produk cair dengan volume yang cukup juga dapat diangkut melalui pipa. SejarahTransportasi pertama manusia adalah berjalan kaki. Domestikasi hewan memperkenalkan cara baru untuk memberikan beban transportasi pada makhluk yang lebih kuat, sehingga memungkinkan muatan yang lebih berat untuk diangkut, atau manusia dapat menunggangi hewan lebih cepat dengan durasi yang lebih lama. Penemuan seperti roda dan kereta luncur membantu transportasi hewan menjadi lebih efisien melalui pengenalan kendaraan. Namun, transportasi air, termasuk perahu dayung dan kapal layar, adalah satu-satunya cara yang efisien untuk transportasi dalam jumlah besar atau jarak jauh sebelum Revolusi Industri. Bentuk transportasi jalan yang pertama adalah kuda, lembu, atau manusia yang membawa barang melalui jalur tanah yang sering kali mengikuti jalur hewan buruan. Jalan beraspal dibangun oleh banyak peradaban awal, termasuk Mesopotamia dan peradaban Lembah Indus. Kerajaan Persia dan Romawi membangun jalan beraspal untuk memungkinkan prajurit dapat bergerak cepat. Landasan jalan yang berupa kerikil di bawahnya memastikan jalan tetap kering. Kekhalifahan abad pertengahan kelak turut membangun jalan beraspal. Hingga Revolusi Industri, transportasi masih berjalan lambat dan mahal, serta produksi dan konsumsi ditempatkan sedekat mungkin satu sama lain. Revolusi Industri pada abad ke-19 menyaksikan sejumlah penemuan yang mengubah transportasi secara mendasar. Dengan telegrafi, komunikasi menjadi cepat dan tidak bergantung pada transportasi. Penemuan mesin uap, yang diikuti dengan penerapannya dalam transportasi kereta api, menjadikan transportasi darat tidak bergantung pada tenaga manusia atau hewan. Baik kecepatan maupun kapasitas meningkat pesat, memungkinkan spesialisasi melalui manufaktur ditempatkan secara independen dari sumber daya alam. Dengan berkembangnya mesin pembakaran dalam dan mobil pada pergantian abad ke-20, transportasi jalan raya menjadi lazim, memungkinkan diperkenalkannya kendaraan mekanis pribadi. Jalan raya pertama dibangun pada abad ke-19 dengan makadam. Belakangan, aspal dan beton menjadi material perkerasan yang dominan. Setelah Perang Dunia II, mobil dan penerbangan mengambil porsi transportasi yang lebih tinggi, sehingga mengubah arah operasi kereta api menjadi berorientasi barang dan penumpang jarak pendek.[15] Pada tahun 1950-an, penerapan peti kemas memberikan peningkatan efisiensi besar-besaran dalam angkutan barang, sehingga memungkinkan terjadinya globalisasi.[14] Perjalanan udara internasional menjadi lebih mudah diakses pada tahun 1960-an, dengan komersialisasi mesin jet. Pertumbuhan mobil dan jalan raya, menyebabkan penurunan angkutan kereta api. Setelah diperkenalkannya Shinkansen pada tahun 1964, kereta api berkecepatan tinggi di Asia dan Eropa mulai menerima limpahan penumpang jarak jauh dari maskapai penerbangan.[16] Pada awal sejarah Amerika Serikat, sebagian besar saluran air, jembatan, kanal, rel kereta api, jalan raya, dan terowongan dimiliki oleh perusahaan saham bersama swasta. Sebagian besar infrastruktur transportasi tersebut berada di bawah kendali pemerintah pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, yang berpuncak pada nasionalisasi layanan kereta penumpang antarkota dengan didirikannya Amtrak . Namun baru-baru ini, gerakan untuk memprivatisasi jalan dan infrastruktur lainnya telah mendapatkan dukungan dan penganutnya.[17] DampakEkonomiTransportasi adalah kebutuhan utama untuk spesialisasi—memungkinkan produksi dan konsumsi produk terjadi di lokasi yang berbeda. Transportasi sepanjang sejarah telah menjadi pendorong ekspansi; transportasi yang lebih baik memungkinkan lebih banyak perdagangan dan penyebaran orang yang lebih besar. Pertumbuhan ekonomi selalu bergantung pada peningkatan kapasitas dan rasionalitas transportasi.[18] Namun infrastruktur dan pengoperasian transportasi mempunyai dampak besar terhadap lahan dan merupakan pengurasan energi terbesar, sehingga keberlanjutan transportasi menjadi isu utama. Masyarakat modern membedakan secara jelas antara rumah dan sekolah maupun tempat kerja, sehingga terus memaksa orang bolak-balik antara keduanya, serta pindah sementara untuk aktivitas sehari-hari lainnya. Transportasi penumpang juga merupakan inti dari pariwisata, bagian utama dari transportasi rekreasi. Perdagangan mengharuskan pengangkutan orang untuk melakukan bisnis, baik untuk memungkinkan komunikasi tatap muka untuk pengambilan keputusan penting atau untuk memindahkan orang-orang ahli dari tempat kerja biasa mereka ke lokasi tempat mereka dibutuhkan. Perencanaan wilayahPerencanaan transportasi memungkinkan pemanfaatan yang tinggi dan dampak yang lebih kecil terhadap infrastruktur baru. Dengan menggunakan model ramalan transportasi, perencana dapat memprediksi pola transportasi di masa depan. Pada tingkat operasional, logistik memungkinkan pemilik kargo untuk merencanakan transportasi sebagai bagian dari rantai pasok. Transportasi sebagai suatu bidang dipelajari melalui ekonomi transportasi, tulang punggung terciptanya kebijakan regulasi oleh pihak yang berwenang. Rekayasa transportasi, salah satu subdisiplin teknik sipil, harus memperhitungkan bangkitan perjalanan, distribusi perjalanan, pemilihan moda dan penetapan rute, sedangkan tingkat operasionalnya ditangani melalui rekayasa lalu lintas. Karena dampak negatif yang ditimbulkan, transportasi seringkali menjadi bahan kontroversi terkait pemilihan moda, serta peningkatan kapasitas. Transportasi otomotif dapat dilihat sebagai "tragedi kepemilikan bersama", dengan fleksibilitas dan kenyamanan individu memperburuk lingkungan alam dan perkotaan bagi banyak orang. Kepadatan pembangunan bergantung pada moda transportasi, dan transportasi umum memungkinkan pemanfaatan ruang yang lebih baik. Tata guna lahan yang baik menjaga aktivitas tetap berdekatan dengan tempat tinggal dan menempatkan pembangunan dengan kepadatan tinggi lebih dekat dengan jalur dan pusat transportasi, untuk meminimalkan kebutuhan transportasi. Terdapat ekonomi aglomerasi. Selain transportasi, beberapa penggunaan lahan akan lebih efisien bila dikelompokkan. Fasilitas transportasi banyak memakan lahan, dan di perkotaan, perkerasan jalan (yang dikhususkan untuk jalan raya dan tempat parkir) dapat melebihi 20% dari total penggunaan lahan. Sistem transportasi yang efisien dapat mengurangi pencemaran tanah dan udara. Terlalu banyak infrastruktur dan upaya melancarkan lalu lintas kendaraan menandakan bahwa di kota tersebut terdapat terlalu banyak lalu lintas dan memiliki banyak—meski tidak semua—dampak negatif yang menyertainya. Hanya dalam beberapa tahun terakhir praktik-praktik tradisional mulai dipertanyakan di banyak tempat, dan ini merupakan hasil dari jenis analisis baru yang menghasilkan keterampilan yang lebih luas dibandingkan dengan keterampilan yang biasanya diandalkan—mencakup bidang-bidang seperti analisis dampak lingkungan, kesehatan masyarakat, sosiolog, dan juga ekonom—keberlangsungan solusi mobilitas lama semakin dipertanyakan. Kota-kota di Eropa memimpin transisi ini. LingkunganTransportasi menjadi sektor yang membutuhkan energi terbanyak dan menghabiskan sebagian besar minyak bumi. Hal ini menciptakan polusi udara, termasuk dinitrogen oksida dan partikulat, dan merupakan kontributor signifikan terhadap pemanasan global melalui emisi karbon dioksida,[19] dengan transportasi merupakan sektor dengan pertumbuhan emisi paling cepat.[20] Berdasarkan subsektor, transportasi jalan raya merupakan penyumbang pemanasan global terbesar.[19] Peraturan lingkungan hidup di negara-negara maju telah mengurangi emisi kendaraan; tetapi hal ini diimbangi dengan peningkatan jumlah kendaraan dan penggunaan setiap kendaraan.[19] Beberapa upaya untuk mengurangi emisi karbon kendaraan jalan raya telah banyak dipelajari.[21][22] Penggunaan energi dan emisi sangat bervariasi menurut moda, menyebabkan para aktivis lingkungan menyerukan transisi dari jalan raya ke kereta api dan transportasi bertenaga manusia, serta peningkatan elektrifikasi transportasi dan efisiensi energi . Dampak lingkungan lainnya dari sistem transportasi antara lain kemacetan lalu lintas dan perluasan kota yang berorientasi pada roda karet, yang dapat menghabiskan habitat alami dan lahan pertanian. Dengan mengurangi emisi transportasi secara global, diperkirakan akan terdapat dampak positif yang signifikan terhadap kualitas udara bumi, hujan asam, kabut asap, dan perubahan iklim.[23] Lihat pulaReferensi
Daftar pustaka
Pranala luar |