Gempa bumi Banten 2018
Gempa bumi Banten 2018 adalah sebuah gempa berkekuatan 5.9 Mw[1] yang melanda Indonesia pada tanggal 23 Januari 2018, Pukul 13.34 WIB di Samudra Hindia selatan Pulau Jawa. Pusat gempa berjarak 23 km dari Kota Muarabinuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten dengan kedalaman 43 Km. Guncangan gempa bumi dirasakan di sebagian besar masyarakat di Provinsi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta dan sebagian kecil Jawa Tengah mulai dari Sukabumi, Bandung, Pandeglang, Jabodetabek, Purwakarta, Kebumen, Bantul hingga wilayah Lampung.[2] Dampak dan korbanGuncangan terkuat berada di sekitar Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Sukabumi, Bogor, Jakarta dan Tangerang Selatan berupa IV-V MMI dan di sekitar Banten lainnya berkisar adalah III-IV MMI serta dirasakan cukup keras di Bandung dan Purwakarta II-III MMI. Sedangkan di Kabupaten Kebumen, Kabupaten Bantul dan Lampung dirasakan sekitar I-II MMI. Sebanyak 1.231 rumah dan bangunan yang mengalami kerusakan. Rumah dan bangunan yang rusak itu terdiri atas 1.125 rusak ringan dan 106 rusak berat. Sementara dua orang mengalami luka dan satu orang meninggal. Sedangakan 10 unit sekolah, 3 unit masjid, 9 unit mushola mengalami rusak ringan hingga rusak berat.[3] Di Kabupaten Cianjur sebanyak enam pelajar luka berat dan dua pelajar luka ringan akibat tertimba genteng yang runtuh di SMK Tenggeung Kecamatan Tanggeung. Di kecamatan ini dua rumah rusak berat. Di Kabupaten Sukabumi terdapat 9 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, 1 masjid rusak berat, dan 2 fasilitas umum kesehatan rusak ringan. Sedangkan di Kabupaten Bogor terdapat 7 rumah rusak berat dan 5 rumah rusak ringan[4] dan 12 warga alami luka ringan hingga berat[5] PenyebabGemba bumi ini terjadi di zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia di selatan Banten. Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, dan mekanis fokal sesar oblique atau sesar mendatar menganan dengan komponen naik, dengan arah gerak baratdaya-timurlaut gempabumi diperkirakan berasosiasi dengan terusan sesar Cimandiri ke arah Teluk Pelabuhanratu.[6] Referensi
|