^Ia juga menjadi kardinal (1953) dan kemudian Paus Yohanes XXIII (1958).
^Masa jabatan Roncalli sebagai Pengamat Permanen berakhir ketika Paus Pius XII mengangkatnya menjadi kardinal dan mengangkatnya menjadi Patriark Venesia pada Januari 1953. Acara pengangkatannya menjadi kardinal diadakan beberapa hari. Pada 12 Januari, Roncalli menerima biretta kardinalnya di Paris saat Pius memproklamasikannya menjadi kardinal di Roma pada sesi pertama konsistori tersebut.[3][4][5] Pius announced the Venice appointment at another session of the consistory on 15 January.[6]
^Masa jabatan Sensi sebagai Pengamat Permanen berakhir ketika ia diangkat menjadi uskup agung tituler dan Nunsius untuk Kosta Rika,[8] meskipun satu sumber menyatakan bahwa masa akhir penugasannya adalah 1956.[9]
^Satu catatan menyebut Paolo Bertoli sebagai perwailan pada 1960, namun ia mengakhiri jabatannya sebagai Nunsius untuk Lebanon dan menjadi Nunsius untuk Prancis pada 16 April 1960.[10]
^Ia diangkat menjadi Pengamat Permanen pada Februari 1965[13] dan diangkat menjadi uskup agung tituler dan Delegatus Apostolik untuk Thailand dan Laos pada 7 April 1965.[butuh rujukan]
^Pope John Paul II called Frana the Permanent Observer the day before he named Follo to the post.[2]
Referensi
^Melnyk, Roman A. (2009). Vatican Diplomacy at the United Nations: A History of Catholic Global Engagement. Edwin Mellon Press. hlm. 26.
^ abMaurel, Chloé (1 January 2014). "L'influence du Vatican et des réseaux catholiques à l'Unesco (1945-1974)". Cahiers d'histoire. Revue d'histoire critique (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 20 August 2019. En 1960, à l’ouverture de la conférence générale de l’Unesco, est même célébrée une messe, par Mgr Bertoli, observateur du Saint-Siège auprès de l’Unesco, à l’église Saint-Francois-Xavier.