Naypyidaw
Naypyidaw, secara resmi diromanisasi sebagai Nay Pyi Taw) adalah ibu kota dan kota terbesar ketiga di Myanmar. Kota ini terletak di tengah Wilayah Persatuan Naypyidaw (Naypyidaw Union Territory).[6] Dibandingkan kota-kota lain di Myanmar, kota ini sangat tidak biasa karena ini adalah kota terencana di luar negara bagian atau wilayah mana pun. Kota yang saat itu hanya dikenal sebagai Distrik Pyinmana ini secara resmi menggantikan Yangon sebagai ibu kota administratif Myanmar pada 6 November 2005; nama resminya diumumkan ke publik pada Hari Angkatan Bersenjata, 27 Maret 2006.[7] Sebagai pusat pemerintahan Myanmar, Naypyidaw adalah lokasi Majelis Persatuan, Mahkamah Agung, Istana Kepresidenan, kediaman resmi Kabinet Myanmar, dan markas besar kementerian pemerintah dan militer. Naypyidaw terkenal karena kombinasi yang tidak biasa antara ukurannya yang besar dan kepadatan penduduk yang sangat rendah.[8][9] Kota ini menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-24 dan ke-25, KTT BIMSTEC ke-3, KTT Asia Timur ke-9, Pesta Olahraga Asia Tenggara 2013, dan Kejuaraan AFC U-19 2014. SejarahPyinmana dahulu adalah markas dari Tentara Kemerdekaan Myanmar (Myanmar Independence Army) dan direorganisasikan ke Tentara Nasional Myanmar (Myanmar National Army) oleh Kekaisaran Jepang. Di Pyinmana inilah tentara dan karyawan Tentara Nasional Burma dilatih. Kemudian Tentara Nasional Myanmar berubah jalur, menjalin kerja sama dengan pejuang gerilya, dan operasi tersebut adalah sebuah keberhasilan bagi orang-orang Myanmar. Pyinmana menjadi sebuah icon dalam Tentara Myanmar, sebagai tempat di mana 'penyerang superior' dikalahkan oleh orang-orang Myanmar. Pada 27 Maret 2006, lebih dari 12.000 tentara berbaris di ibu kota baru dalam acara publik pertamanya: sebuah parade militer besar untuk menandakan Armed Forces Day (Hari Angkatan Bersenjata) yang di mana adalah hari kebangkitan Myanmar (1945) terhadap pendudukan Jepang. Mengfilmkan acara tersebut dibataskan pada lokasi parade bersemen, yang berlukiskan pahatan tiga raja-raja Myanmar Anawrahta, Bayinnaung dan Alaungpaya U Aung Zeya, yang dianggap sebagai tiga raja yang paling penting dalam sejarah Myanmar. Kota tersebut secara resmi dinamai Naypyidaw pada saat upacara tersebut.[10] Alasan pemindahan ibu kotaAda beberapa asumsi mengapa ibu kota dipindahkan: Naypyidaw terletak lebih terpusat dibandingkan ibu kota lamanya, Yangon. Kota ini juga merupakan pusat transportasi yang terletak berdekatan dengan negara bagian Shan, Kayah, dan Kayin. Para pemimpin pemerintahan dan militer merasa bahwa kehadiran militer dan pemerintah yang lebih kuat di wilayah tersebut mungkin akan memberikan stabilitas di kawasan tersebut yang selalu bergejolak.[11] Tujuan militer tampaknya adalah membangun benteng yang tidak dapat ditembus, mampu menahan invasi asing atau pemberontakan rakyat.[12] Penjelasan resmi atas pemindahan ibu kota adalah bahwa Yangon menjadi terlalu padat dan sesak, sehingga tidak ada ruang untuk perluasan kantor-kantor pemerintahan di masa depan. WilayahDivisi administratif
ZonaNaypyidaw dibagi menjadi beberapa zona: Zona pemukimanKawasan pemukiman diatur dengan cermat, dan apartemen dibagi berdasarkan pangkat dan status perkawinan.[13] Kota ini memiliki 1.200 blok apartemen 4 lantai.[14] Atap gedung apartemen diwarnai sesuai pekerjaan penghuninya; pegawai Kementerian Kesehatan tinggal di apartemen beratap biru dan pegawai Kementerian Pertanian tinggal di apartemen beratap hijau.[13] Pejabat tinggi pemerintah tinggal di rumah-rumah mewah yang berjumlah sekitar 50 buah. Namun, pada tahun 2019, banyak rumah-rumah menteri yang dilaporkan tidak terpakai dan dibiarkan dalam keadaan kosong di lingkungan yang banyak ditumbuhi tanaman.[15] Zona kementerianZona Kementerian di kota ini berisi markas besar kementerian pemerintah Myanmar. Semua gedung kementerian memiliki tampilan yang sama.[16] Kompleks parlemen yang terdiri dari 31 gedung[17] dan istana presiden dengan 100 kamar juga terletak di sana.[13] Zona tersebut juga berisi gedung balai kota yang memiliki banyak ciri arsitektur Stalinis, namun dengan atap bergaya Burma. Zona diplomatikPemerintah telah menyisihkan 2 hektar lahan masing-masing untuk kedutaan asing dan markas misi PBB. Kedutaan Besar Tiongkok secara resmi membuka kantor penghubung sementara pada tahun 2017. Kantor penghubung tersebut adalah kantor luar negeri pertama yang diizinkan dibuka di Naypyidaw.[18] Bangladesh dan Malaysia juga telah menandatangani perjanjian untuk membuka kedutaan besar di Naypyidaw. Pemerintah membenarkan bahwa usulan telah diajukan oleh 11 negara lain untuk memindahkan kedutaan mereka ke Naypyidaw, yaitu Rusia, Tiongkok, Amerika Serikat, India, Arab Saudi, Qatar, Filipina, Indonesia, Thailand, Turki, dan Kuwait.[19] Pada bulan Februari 2018, Penasihat Negara Daw Aung San Suu Kyi memimpin pertemuan di Kementerian Luar Negeri di Naypyidaw di mana dia mendesak pemerintah asing untuk memindahkan kedutaan mereka ke ibu kota. Zona hotelZona Hotel berisi beberapa hotel bergaya vila di pinggiran kota yang berbukit. Terdapat 12 hotel yang terletak di atau sekitar Naypyidaw. Delapan di antaranya terletak di dalam Zona Hotel Naypyidaw, dan dua di antaranya berlokasi di Laeway (Lewe) di Jalan Yangon-Mandalay.[20] Empat puluh vila dibangun di dekat Pusat Konvensi Myanmar sebagai persiapan untuk KTT ASEAN ke-25 yang diadakan di Naypyidaw pada bulan November 2014. Pembangunan vila dimulai pada tahun 2010 oleh pemerintah. Namun keterbatasan dana membuat proyek tersebut kemudian ditender untuk diselesaikan oleh investor swasta. Sebanyak 348 hotel dan 442 penginapan dibangun untuk menampung para atlet dan penonton Pesta Olahraga Asia Tenggara 2013 yang diselenggarakan di Naypyidaw.[21] PerbelanjaanPasar Myoma Naypyidaw adalah pusat komersial di Naypyidaw. Area perbelanjaan lainnya termasuk Pasar Thapye Chaung, Junction Center Naypyidaw, dan Grosir Naypyidaw. Junction Center adalah pusat perbelanjaan swasta pertama di kota ini.[22] Terdapat juga pasar lokal dan area restoran. RekreasiTaman Danau Ngalaik adalah taman air kecil yang terletak di sepanjang Bendungan Ngalaik, dekat Desa Kyweshin di Danau Ngalaik (sekitar 11 kilometer dari Naypyidaw). Dibuka pada tahun 2008, fasilitas di Taman Danau Ngalaik antara lain seluncuran air, resor alam, penginapan, dan pantai. Taman ini terbuka untuk umum selama hari libur Thingyan.[23] Juga dibuka pada tahun 2008, Taman Herbal Nasional seluas 81 hektar yang memamerkan tanaman dengan fungsi pengobatan dari seluruh wilayah utama Myanmar. Terdapat ribuan tanaman di taman ini, yang mewakili ratusan spesies berbeda.[24] Di belakang balai kota, terdapat taman dengan taman bermain dan kompleks air mancur yang mengadakan pertunjukan cahaya musik setiap malam.[13] Taman Zoologi Naypyidaw dibuka pada tahun 2008 dengan 420 spesies dan sekarang memiliki 1.500 hewan. Daya tarik utama kebun binatang ini adalah rumah penguin dengan pengatur suhu. Hewan-hewan tersebut dikirim dari peternakan lama di Yangon.[25][26] Taman Safari Naypyidaw resmi dibuka pada 12 Februari 2011.[27] Markah tanahPagoda Uppatasanti selesai dibangun pada tahun 2009.[28] Pagoda baru ini diberi nama Uppatasanti atau “Pagoda Perdamaian”. Upacara pancang pagoda diadakan pada tanggal 12 November 2006.[29] Kartu undangan upacara dibuka dengan kalimat "Rajahtani Naypyidaw" (ibu kota kerajaan tempat raja bersemayam).[30] Pagoda ini hanya 30 cm lebih pendek dari Pagoda Shwedagon di Yangon.[31] Uppatasanti diterjemahkan secara kasar menjadi "Perlindungan terhadap Bencana". Itu adalah nama sebuah sutra yang disiapkan oleh seorang biksu pada awal abad ke-16. Hal ini harus dibaca pada saat krisis, terutama dalam menghadapi invasi asing.[32] OlahragaNaypyidaw F.C, klub sepak bola Liga Nasional Myanmar, bermarkas di Stadion Wunna Theikdi di Naypyidaw. Pendidikan dan risetPendidikan tinggi
Riset
KesehatanKota ini dilayani oleh lima rumah sakit umum: Rumah Sakit Umum Naypyidaw dengan 1000 tempat tidur, Rumah Sakit Wanita Naypyidaw, Rumah Sakit THT Naypyidaw, Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Naypyidaw dengan 100 tempat tidur, dan Rumah Sakit Ortopedi Naypyidaw.[33][34] Ada juga Rumah Sakit Layanan Pertahanan Obstetri, Ginekologi dan Anak dengan 300 tempat tidur, yang merupakan salah satu rumah sakit pendidikan di Akademi Medis Layanan Pertahanan Myanmar. Kota-kota terdekat seperti Lewe, Pyinmana, dan Tatkone masing-masing memiliki satu rumah sakit. TransportasiJalanJalan raya Yangon-Naypyidaw empat lajur sepanjang 323,2 km menghubungkan Naypyidaw dengan Yangon secara langsung dan merupakan bagian dari Jalan Tol Yangon-Naypyidaw-Mandalay sepanjang 563 km. Terdapat pula jalan raya 20 lajur; seperti kebanyakan jalan di kota, sebagian besar jalan ini kosong.[35][36] Naypyidaw memiliki jalan empat lajur bertingkat, dan bundaran lalu lintas yang ditutupi bunga. Kereta apiStasiun kereta api Naypyidaw dibuka di tiang mil No. (233/0), antara stasiun Ywataw dan stasiun Kyihtaunggan di jalur kereta Yangon-Mandalay dengan luas stasiun 2.700 m × 1.200 m dan luas wilayah 334,5 hektar. Konstruksi dimulai pada 8 Desember 2006 dan stasiun kereta Naypyidaw dibuka pada 5 Juli 2009, meskipun jalan layang, gudang lokomotif, jalan beton menuju stasiun, tempat parkir, ruang tunggu penumpang dan peron belum selesai.[37] Sebelum dibukanya stasiun kereta api Naypyidaw, Naypyidaw dilayani oleh stasiun Pyinmana dan Lewe, meskipun hanya stasiun Pyinmana yang berada di jalur kereta utama (yang membentang dari Yangon-Bago-Naypyidaw-Thazi-Mandalay). Stasiun Lewe sedang dibangun untuk perjalanan dari Pyinmana ke Kyaukpadaung. Dibutuhkan sembilan jam dengan kereta api untuk pergi dari Yangon ke Pyinmana; kereta berangkat pukul 12:00 dan tiba pukul 21:30 waktu setempat.[38] PenerbanganBandar Udara Internasional Naypyidaw, juga dikenal sebagai Bandar Udara Ayelar dibuka pada bulan Desember 2011 dan terletak 16 km di tenggara kota, antara kota Ela dan Lewe. Bandara ini dilayani oleh semua maskapai penerbangan domestik—Air Bagan, Air Mandalay, Myanmar National Airlines, FMI Air, dan Yangon Airways—dengan penerbangan reguler ke Yangon dan kota-kota lain di seluruh negeri.[39] Menurut Kementerian Perhubungan, bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 3,6 kilometer, menara kendali setinggi 69 meter dan mampu menangani hingga 65.000 penerbangan setiap tahunnya.[40] Bangkok Airways, China Eastern Airlines, Qingdao Airlines, dan Donghai Airlines melayani bandara dengan penerbangan internasional ke dan dari Bangkok, Kunming, Nanning, Xi'an, dan Shenzhen. Bus dan taksiLayanan transportasi umum antar lingkungan sangat terbatas di kota ini.[13] Kementerian menjalankan bus antar-jemput di pagi dan sore hari ke gedung masing-masing.[13] Kota ini memiliki terminal bus pusat dan satu perusahaan taksi yang dioperasikan oleh militer.[41] Sepeda motor dilarang memasuki beberapa jalan di batas kota Naypyidaw, termasuk bagian Jalan Taw Win Yadana, sebagai akibat dari ratusan kematian yang disebabkan kecelakaan lalu lintas pada tahun 2009.[42] Galeri
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Naypyidaw.
|