Share to:

 

RRI Sungailiat

RRI Sungailiat
LPP RRI Stasiun Sungailiat
KotaSungailiat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung
Wilayah siarSeluruh wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Frekuensi
  • 96.4 FM dan 1413 AM (Pro 1)
  • 105.5 FM (Pro 2)
  • 97.2 FM (Pro 3)
  • 103.9 FM (Pro 4)
Mulai mengudara15 Desember 1966; 58 tahun lalu (1966-12-15) (sebagai stasiun persiapan)
April 1994; 30 tahun lalu (1994-04) (sebagai stasiun definitif)
FormatLihat Radio Republik Indonesia#Radio
BahasaBahasa Indonesia
Bahasa Bangka
Otoritas perizinan
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
JaringanRRI
PemilikLPP RRI
Situs webrri.co.id/sungailiat

Radio Republik Indonesia Sungailiat (RRI Sungailiat) adalah stasiun radio milik LPP Radio Republik Indonesia di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Stasiun ini mengoperasikan empat stasiun radio FM dan satu frekuensi AM. RRI Sungailiat berlokasi di Jalan Ahmad Yani Jalur Dua, Kelurahan Parit Padang, Sungailiat, Kabupaten Bangka.[1]

Sejarah

Sejarah berdirinya RRI di Bangka Belitung bermula dari seorang tokoh pers bernama Muhammad Amin Soelthon, yang merupakan pegawai teknisi siaran RRI Palembang. Dia bersama beberapa tenaga teknis dan siaran ditunjuk dalam rangka pendirian RRI Persiapan Pangkalpinang.

Setelah semua tahap dan proses pembuatan ruang ruang siaran maupun pemasangan peralatan siaran dan pemancar sudah selesai, maka pada tanggal 15 Desember 1966 diadakan siaran percobaan/perdana sekitar pukul 12.00 WIB dengan Station Call:

"Inilah Radio Republik Indonesia Persiapan Pangkalpinang-Bangka melalui gelombang 90,23 m atau frekuensi 3322,5 khz."

Selain M. Amin Soelthon yang menjadi penyiar perdana di RRI Persiapan Pangkalpinang, penyiar lain yang terlibat adalah Emil Hasan, Zawariah, Syamsudin, Sudirman Hasti, dan Effendi. Sedangkan teknisi/operator terdiri dari Nirmala Utaruk, Victor Manafe, Zulkar HK, dan A. Senari.[2]

Setelah satu pekan melakukan siaran percobaan, RRI mulai menyiapkan berita-berita dan menyiarkan langsung reportase kegiatan pemerintahan, pembangunanan dan masyarakat, yang salah satu tujuan utamanya ialah mendukung perjuangan pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan demikian, RRI Stasiun Persiapan Pangkalpinang resmi menjadi media massa elektronik pertama di Bangka Belitung, dimana Amin Soelthon ditunjuk sebagai pembinanya.[3] Meskipun perjuangan pembentukan provinsi Kepulauan Bangka Belitung gagal pada 1971, siaran RRI di Pangkalpinang tetap maju dan tidak pantang mundur.[3]

Dalam perkembangan selanjutnya setelah 24 tahun, RRI Persiapan Pangkalpinang pun berubah menjadi RRI stasiun definitif dengan nama RRI Sungailiat (dengan nama awal RRI Persiapan Regional II Sungailiat). Cikal bakal dari dibentuknya stasiun definitif ini yakni ketika turunnya dana proyek bantuan Bank Dunia untuk pembangunan gedung-gedung RRI pada 1990. Saat itu untuk pembangunan RRI di Pangkalpinang mengalami kesulitan lokasi. Pasalnya, tidak ada cadangan lahan untuk area studio produksi dan pemancar RRI yang dimintakan pusat seluas 12 hektar. Lokasi yang dicadangkan Pemerintah Daerah di Selindung Baru hanya 5400 m2 dan 2 hektar di kawasan Tua Tunu ternyata tak mencukupi.[3]

Atas persetujuan Walikota Pangkalpinang, H. Rosman Djohan dengan Bupati Bangka, R. Hariyono, maka lokasi pembangunan RRI di Pangkalpinang dialihkan dan disiapkan di Sungailiat, Kabupaten Bangka. Hingga pada akhirnya, tahun 1994, RRI Persiapan Regional II Sungailiat resmi menjadi RRI Sungailiat sebagai stasiun definitif,[4] dan Amin Soelthon didapuk sebagai kepala bidang pemberitaan yang pertama hingga pensiun pada tahun 1995.[5]

Pada tahun 2018, RRI Sungailiat resmi mengalami kenaikan status dari sebelumnya stasiun penyiaran Tipe C menjadi Tipe B dimana sebagai konsekuensinya, diluncurkan Programa 4 yang khusus untuk menyajikan budaya Bangka Belitung.[6]

Stasiun

Logo programa siaran RRI Sungailiat (selain RRI Pro 3).

RRI Sungailiat saat ini menjalankan empat stasiun radio, salah satu di antaranya merelai RRI Programa 3. Empat stasiun radio tersebut disiarkan baik di gelombang FM maupun AM. Stasiun-stasiun radio tersebut antara lain: Gelombang FM

Gelombang AM

  • RRI Programa 1 Sungailiat (1413 AM)
Logo RRI Pro 1 SP Belitung dengan frekuensi 95.5 Mhz

Disamping dari 4 programa yang dimiliki oleh RRI Sungailiat, lembaga ini juga memiliki Studio Produksi di Kabupaten Belitung dengan frekuensi FM 95.5 Mhz. Studio Produksi ini diresmikan oleh Direktur Utama LPP RRI I Hendrasmo dan PJ Bupati Belitung Yuspian pada hari jadi kota Tanjungpandan ke-186 pada 1 Juli 2024[7] dan berlokasi di Jalan Anwar Dalam, Kompleks Marakas, Kelurahan Lesung Batang, Kecamatan Tanjungpandan.[8] Sebelumnya kantor RRI SP Belitung berlokasi di wilayah Manggar, Belitung Timur dengan frekuensi di 97.2 Mhz.

Lihat pula

  • TVRI Bangka Belitung, stasiun televisi publik di Kepulauan Bangka Belitung yang berlokasi di Pangkal Pinang

Referensi

  1. ^ "Alamat RRI Sungailiat" (PDF). Repository Universitas Bangka Belitung. Diakses tanggal 19 Juli 2024. 
  2. ^ "M Amin Soelthon tokoh Pers yang mengayomi itu telah pergi untuk selamanya". Suara Pos. 17 Januari 2023. 
  3. ^ a b c "Obituari M Amin Soelthon Tokoh Pers yang Mengayomi itu Telah Pergi untuk Selamanya". Bangka Pos. 16 Januari 2023. Diakses tanggal 19 Juli 2024. 
  4. ^ "TribrataTalk : 27 Tahun Berkiprah Di Babel, RRI Sungailiat Tetap Eksis Dan Jadi Rujukan Penyiaran Informasi Masyarakat Babel". Tribatatalk Polri. 16 Februari 2023. Diakses tanggal 19 Juli 2024. 
  5. ^ "Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Pejuang Berdirinya RRI Sungailiat M Amin Sulthon Tutup Usia". LPP Radio Republik Indonesia. 16 Januari 2023. 
  6. ^ "Pemprov harap RRI mampu perkuat Informasi Publik di Babel". Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 23 Agustus 2018. Diakses tanggal 8 Oktober 2024. 
  7. ^ "Dua RRI Resmi Beroperasi, Pj Bupati Belitung Berharap Promosikan Pariwisata". Betare Belitong (Pikiran Rakyat). 1 Juli 2024. Diakses tanggal 20 Juli 2024. 
  8. ^ "BPN Belitung Serahkan Sertifikat Tanah RRI SP Belitung". LPP Radio Republik Indonesia. 25 Oktober 2024. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya