Share to:

 

Teh Korea

Teh bunga seruni, gukhwacha.

Teh di Korea adalah jenis minuman Korea yang diistilahkan dengan cha (차;茶).[1] Tradisi minum teh di Korea diperkirakan pertama kali dipraktikkan sejak abad ke-6 atau 7 oleh para biksu yang kembali dari belajar agama Buddha di Tiongkok.[2] Tulisan-tulisan dalam Samguk Yusa dan Samguk Sagi menyebutkan bahwa penguasa-penguasa Silla menikmati minuman teh, seperti Ratu Seondeok (bertahta 632-647) dan Raja Munmu (661-681).[2] Raja Heungdeok (826-836) tercatat pernah menerima bibit tanaman teh dari kaisar Dinasti Tang pada tahun 828.[2] Pada saat itu teh adalah minuman kaum bangsawan, pejabat, sarjana dan biksu-biksu, sementara rakyat jelata atau petani lebih menyukai minum sungnyung.[2]

Jenis-jenis teh Korea dan manfaatnya

Kini teh di Korea terdiri dari berbagai jenis, bisa dibuat dari bahan selain daun teh.

  • Teh hijau (nokcha), minuman yang terbuat dari pucuk daun teh.[3] Sejarahnya dimulai setelah dibawa oleh utusan Silla setelah kembali dari Tiongkok. Bibit teh mulai ditanam pada abad ke-9 dan sejak saat itu hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja.
  • Teh ginseng (insamcha), minuman yang terbuat rebusan air madu dengan ginseng yang diiris tipis-tipis.[4]
  • Teh jahe (saenggangcha), teh rebusan jahe.[4] Dalam buku pengobatan kuno Korea, teh jahe berkhasiat untuk meredakan demam.
  • Teh garut (chikcha), teh umbi garut. Rasanya manis, berbulir. Dapat menyembuhkan diare dan mengatasu pegal-pegal di bahu.
  • Teh ssanghwa (ssanghwacha), teh rebusan tanaman ssanghwa.[4] Dapat diminum sebagai tonik untuk meredakan demam atau mengatasi kelelahan.
  • Teh mint (bakhacha), teh rebusan daun mint kering. Diminum untuk melegakan pikiran dan saraf yang tegang.
  • Teh yuzu (yujacha), teh rebusan kulit yuzu yang diiris tipis dan ditambah gula. Memiliki rasa yang asam dan segar.
  • Teh beri goji (gugicha), teh herbal rebusan beri goji (Lycium). Diminum untuk menambah tenaga dan mengatasi kelelahan.
  • Teh buah omija (omijacha), teh dengan 5 rasa dari buah omija (Schisandra chinensis), berasa asam, pahit, manis, asem dan asin.
  • Teh biji cassia (gyeolmyeongjacha), teh rebusan biji Senna obtusifolia (cassia). Warna teh kemerahan. Bermanfaat untuk meredakan sakit kepala dan memperjelas mata kabur.

Referensi

  1. ^ (Korea)차란 무엇인가?, koreartnet. Akses: 17-09-2011.
  2. ^ a b c d (Inggris) Sŏ, Chŏng-su (2004). Encyclopedia of Korean culture. Seoul: Hansebon. ISBN 8-9747-6148-3. 
  3. ^ (Inggris)Nokcha[pranala nonaktif permanen], hansik. Akses: 17-09-2011.
  4. ^ a b c Traditional Teas Diarsipkan 2010-12-20 di Wayback Machine., visitkorea. Akses: 17-09-2011.
Kembali kehalaman sebelumnya