Tiberius II Konstantinus
Tiberius II Konstantinus (bahasa Latin: Flavius Tiberius Constantinus Augustus) adalah Kaisar Bizantium yang memerintah dari tahun 578 hingga 582. Ia lahir sekitar tahun 520 dan meninggal pada 14 Agustus 582. Tiberius merupakan seorang pemimpin yang dikenal karena kebijakan ekonomi yang dermawan, reformasi militernya, dan upayanya dalam menghadapi ancaman dari Kekaisaran Persia Sasanid serta suku-suku barbar di perbatasan Bizantium. Kehidupan Awal dan Karier MiliterTiberius lahir di Trakia (kemungkinan di wilayah modern Bulgaria) dari keluarga petani. Nama lahirnya adalah Flavius Tiberius. Tidak banyak informasi tentang masa kecilnya, tetapi ia diketahui naik melalui jenjang militer karena keberanian dan kepemimpinannya. Di bawah pemerintahan Kaisar Yustinianus I, Tiberius menjabat sebagai komandan militer di perbatasan Balkan, di mana ia berhasil menghalau invasi dari suku Slavia dan Avar. Kepiawaiannya menarik perhatian Yustinus IIKaisar Yustinus II, yang mengangkatnya sebagai comes excubitorum (komandan pasukan pengawal istana) pada tahun 565. Pengangkatan sebagai KaisarPada tahun 574, Kaisar Yustinus II mengalami gangguan mental yang parah akibat tekanan perang dengan Persia. Karena tidak mampu memimpin, ia menyerahkan kekuasaan kepada istrinya, Permaisuri Sofia, dan menunjuk Tiberius sebagai Caesar (wakil kaisar). Dengan dukungan Permaisuri Sofia, Tiberius secara de facto menjadi pemimpin Kekaisaran Bizantium. Setelah kematian Yustinus pada 5 Oktober 578, Tiberius diangkat sebagai kaisar penuh dengan nama Tiberius II Konstantinus. Kebijakan DomestikKebijakan EkonomiTiberius dikenal karena kedermawanannya. Ia mengurangi pajak yang memberatkan rakyat, membagikan uang kepada masyarakat miskin, dan memberikan subsidi kepada gereja. Kebijakan ini membuatnya populer di kalangan rakyat, tetapi juga menyebabkan kekosongan kas negara dalam jangka panjang. Reformasi MiliterTiberius memperkuat angkatan bersenjata Bizantium dengan meningkatkan gaji tentara dan memodernisasi persenjataan. Ia juga memperluas perekrutan tentara dari suku-suku barbar yang setia kepada Kekaisaran. Langkah ini membantu mempertahankan perbatasan dari ancaman eksternal, meskipun mengundang kritik dari kalangan tradisionalis Bizantium. Kebijakan Luar NegeriPerang dengan PersiaPada masa pemerintahan Tiberius, konflik dengan Kekaisaran Persia Sasanid terus berlanjut. Pada tahun 579, Tiberius melancarkan serangan besar ke wilayah Persia, tetapi kampanye ini mengalami kegagalan karena kurangnya koordinasi. Meski demikian, ia berhasil menahan serangan Persia di perbatasan timur. Ancaman Barbar di BaratDi perbatasan Balkan, Tiberius menghadapi invasi dari suku Avar dan Slavia. Ia mengerahkan sumber daya yang signifikan untuk memperkuat benteng dan pasukan di wilayah tersebut. Tiberius juga menawarkan subsidi kepada Avar untuk menjaga perdamaian sementara, meskipun ini hanya solusi sementara. Hubungan dengan GerejaTiberius adalah seorang Kristen yang taat dan mendukung Gereja Ortodoks. Ia menjalin hubungan baik dengan para uskup dan patriark, serta membangun beberapa gereja selama pemerintahannya. Namun, ia juga bersikap toleran terhadap kelompok Monofisit, yang menjadi sumber ketegangan di dalam Kekaisaran. Kematian dan WarisanTiberius II Konstantinus meninggal secara tiba-tiba pada 14 Agustus 582 akibat penyakit yang tidak diketahui. Sebelum wafat, ia menunjuk Maurikius, seorang jenderal berbakat, sebagai penggantinya. Maurikius kemudian menjadi kaisar dan melanjutkan banyak kebijakan Tiberius, khususnya di bidang militer. Referensi
Pranala luarMedia tentang Tiberius II Constantine di Wikimedia Commons
|