Share to:

 

Daftar Khalifah Fathimiyah

Khalifah Fathimiyah
Dinar Emas al-Mustansir, dengan tulisan melingkar yang menjadi ciri khas koin pada masa Fathimiyah
Kediaman
DibentukNovember 909
Pejabat pertamaAbdullah al-Mahdi Billah
(873 M - Al-Salamiyah, Syria)
Jabatan dihapusSeptember 1171

Ini adalah daftar dari Dinasti Arab, kekhalifahan Syiah dari Kekhalifahan Fathimiyah (909–1171). Khalifah Syiah juga dianggap sebagai Imam pada saat bersamaan di cabang Isma'ili dari ajaran Syiah.

# Koin Kunya Nama lahir Nama kerajaan Berkuasa Lahir Meinggal Keterangan ref
1 Gold coin of Caliph al-Mahdi, Mahdiyya, 926 Abu Muhammad
أبو محمد
Abd Allah
عبد الله
al-Mahdi bi'llah
المهدي
27 Agustus 909 –
4 Maret 934
873
Salamiyah, Syria
4 Maret 934 Klaim dirinya sebagai perpecahan Qaramitah pada 899. Meninggalkan Salamiyah pada 903, dan menetap di Sijilmasa pada 905 saat Abu Abdallah al-Shi'i menggulingkan Aghlabiyyah dan mendirikan Kekhalifahan Fathimiyah pada 909. Kuasa Fathimyah atas Ifriqiyah dikonsolidasikan dan diperluas hingga Sisilia, namun tiga percobaan untuk menginvasi Mesir dan menyerang Abbasiyah gagal.
2 Abu'l-Qasim
ابو القاسم
Muhammad
محمد
al-Qa'im bi-Amr Allah
القائم بأمر الله
4 Maret 934 –
17 Mei 946
893
Salamiyah, Suriah
17 Mei 946 Anak tunggal dari al-Mahdi bi'llah, kekuasaannya didominasi pemberontakan Khawarij Abu Yazid, yang mengurangi wilayah Fathimiyah hingga ke kota istana mereka, al-Mahdiya.
3 Abu Tahir
أبو طاهر
Isma'il
اسماعیل
al-Mansur bi-Nasr Allah
المنصور بنصر الله
17 Mei 946 –
18 Maret 953
913
Raqqada
18 Maret 953 Mengalahkan pemberontakan Abu Yazid, dan melanjutkan perang melawan Bizantium di selatan Italia.
4 Gold coin of Caliph al-Mu'izz, Cairo, 969 Abu Tamim
أبو تميم
Ma'ad
معد
Muiz Lidinillah
المعز لدين الله
19 Maret 953 –
18 Desember 975
26 September 931 18 Desember 975 Jenderalnya Jawhar menduduki mayoritas wilayah Maghreb untuknya, dan melanjutkan penaklukan Fathimiyah atas Mesir pada 969. Di 973, al-Mu'izz memindahkan kediaman Fathimiyah dan ibukota ke kota baru Kairo. Ziriyyah tinggal di Ifriqiyah sebagai Wakil Raja Fathimiyah.
5 Abu Mansur
أبو منصور
Nizar
نزار
al-Aziz bi'llah
العزيز بالله
18 Desember 975 –
13 Oktober 996
10 Mei 955 14 Oktober 996 Berhasil memperluas wilayah Fathimiyah di wilayah Syria, dimana dia memasuki konflik dengan Bizantium terkait Aleppo. [1]
6 Gold coin of Caliph al-Hakim, Sicily, 1010 Abu Ali
أبو علي
Mansur
المنصور
al-Hakim bi-Amr Allah
الحاكم بأمر الله
14 Oktober 996 –
13 Februari 1021
13 Agustus 985 13 Februari 1021 (menghilang) Menyelesaikan perdamaian damai dengan Bizantium pada 1000. Dia adalah tokoh relijius yang dihormati karena pengetahuan Illahinya yang luas dan pribadi yang menyenangkan. Dia menghilang, dan kemungkinan dibunuh saat terjadi penyusupan malam.
7 Abu'l-Hasan
ابو الحسن
Ali
علي
Ali azh-Zhahir li-i'zaz Din Allah
الظاهر لإعزاز دين الله
13 Februari 1021 –
13 Juni 1036
20 Juni 1005 13 Juni 1036 Periode berkuasanya merepresentasikan kembalinya ke saat-saat normal setelah tahun-tahun terakhir al-Hakim yang bergejolak.
8 Gold coin of Caliph al-Mustansir, Egypt, 1055 Abu Tamim
أبو تميم
Ma'ad
معد
al-Mustansir bi'llah
المستنصر بالله
13 Juni 1036[a]
29 December 1094/ 6 January 1095[6][7]
2 Juli 1029
Kairo
29 Desember 1094/ 6 Januari 1095[8][9]
Kairo
Khalifah Fathimiyah paling lama berkuasa, masa kepemimpinannya terjadi peningkatan instablitas politik dan dinasti hampir runtuh di tangan panglima perang Sunni, Nasir al-Dawla ibn Hamdan. Jenderal Armenia Badr al-Jamali mengembalikan keadaan dan menyelamatkan dinasti, namun mengangkat dirinya sebagai diktator militer ("wazir pedang") yang lepas dari pengaruh Khalifah.
9 Gold coin of Caliph al-Musta'li, Tripoli, 1101 Abu'l-Qasim
ابو القاسم
Ahmad
أحمد
al-Musta'li bi'llah
المستعلي بالله
29 Desember 1094/6 Januari 1095[10][11]–1101
16 September 1074
Kairo
12 Desember 1101 Kemungkinan adalah anak termuda dari al-Mustansir, dia dibesarkan untuk tahta oleh anak Badr dan penerusnya, al-Afdhal Syahansyah. Hal ini menyebabkan pemberontakan dan kematian kakaknya Nizar, dan memecah gerakan Isma'ili menjadi cabang Musta'li dan Nizari. Seorang boneka dari al-Afdal, pada masa kekuasaannya terjadilah Perang Salib pertama.
10 Gold coin of Caliph al-Amir, Tyre, 1118 Abu Ali
أبو علي
Mansur
منصور
al-Amir bi-Ahkam Allah
الآمر بأحكام الله
1101 – 8 Oktober 1130 31 Desember 1096 8 Oktober 1130 Dibesarkan untuk naik tahta oleh al-Afdal, yang merupakan pamannya dan menjadi ayah mertua. Hingga pembunuhan al-Afdal pada 1021. Kekuasaannya melihat kekalahan beruntun di kota-kota pesisir di Levant dari para Salibis.
Interregnum karena al-Amir meninggal tanpa suksesi yang stabil selain bayi al-Tayyib, yang meninggal atau dibunuh segera setelahnya. Wakil Abd al-Majid (calon al-Hafiz) dan perampasan Kutayfat.
11 Abu'l-Maymun
أبو الميمون
Abd al-Majid
عبد المجيد
al-Hafiz li-Din Allah
الحافظ لدين الله
23 Januari 1132 –
8 Oktober 1149
1074/5 8 Oktober 1149 Cucu tertua yang masih hidup dari al-Musta'li, dia menjadi wakil Raja pasca kematian al-Amir, dan mengklaim kekhalifahan setelah pembunuhan Kutayfat. Suksesi iregularnya membuat perpecahan dari cabang Isma'ilisme Musta'li menjadi Hafizi dan Tayyibi. Masa kekuasaannya relatif damai di luar negeri, namun penuh gejolak di dalam negeri, dimana dia harus berhadapan dengan wazir yang kuat bahkan ambisi dari anaknya sendiri. Dia merupakan Khalifah Fathimiyah terakhir yang memiliki otoritas kekuasaan tertinggi atas pemerintahan.
12 Abu Mansur
أبو منصور
Isma'il
اسماعیل
Al-Zafir bi-Amr Allah
الظافر بأمر الله
1149–1154 Februari 1133 Maret 1154 Era kekuasaannya menandai awal dari akhir negata Fathimiyah: sejak eranya para penerus khalifah adalah anak yang masih dibawah umur, yang disingkirkan dan hanya sebagai boneka [12]
13 Abu'l-Qasim
ابو القاسم
Isa
عيسى
al-Fa'iz bi-Nasr Allah
الفائز بيناصر الله
1154–1160 1149 23 Juli 1160 Dibesarkan untuk tahta pada usia lima setelah pembunuhan ayahnya oleh Wazir Abbas bin Abi al-Futuh, dan menghabiskan seluruh hidupnya sebagai boneka dari penerus Abbas yaitu Tala'i bin Ruzzik. Mengalami serangan epilepsi, al-Fa'iz meninggal pada usia sebelas, dan keponakannya, al-Adid, Khalifah Fathimiyah terakhir, menggantikannya.
14 Abu Muhammad
أبو محمد
Abdallah
عبدالله
al-Adid li-Din Allah
العاضد لدين الله
1160–1171 16 Mei 1151 13 September 1171 Al-Adid, penguasa yang masih anak-anak, menjadi boneka dari tokoh yang kuat ketika Kekhalifahan Fathimiyah runtuh. Salahuddin Ayyubi mengambil alih kekuasaan, membubarkan rezim dan menekan Isma'ilisme.

Catatan

  1. ^ Meskipun tahun 1035 disebutkan oleh beberapa sejarawan sebagai tahun saat dia naik tahta,[2][3] tahun 1036 lebih sering disebutkan, khususnya oleh para cendekiawan Muslim.[4][5]

Referensi

  1. ^ Canard, Marius (1960). "al-ʿAzīz Biʾllāh". Dalam Gibb, H. A. R.; Kramers, J. H.; Lévi-Provençal, E.; Schacht, J.; Lewis, B.; Pellat, Ch. Encyclopaedia of Islam. Volume I: A–B (edisi ke-2). Leiden: E. J. Brill. hlm. 823–825. doi:10.1163/1573-3912_islam_SIM_0953. OCLC 495469456. 
  2. ^ Hitti, Philip K. (2002). A Short History of the Arabs: From the Earliest Times to the Present (edisi ke-Revised 10). Macmillan Education UK. ISBN 0333631420. 
  3. ^ O'Leary, De Lacy (1923). A Short History of the Fatamid Caliphate. hlm. 193. 
  4. ^ "MÜSTA'LÎ-BİLLÂH el-FÂTIMÎ - TDV İslâm Ansiklopedisi". TDV İslam Ansiklopedisi (dalam bahasa Turki). 
  5. ^ "MUSTANSIR BILLAH I (427-487/1036-1095), 18TH IMAM". ismaili.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 13 February 2022. 
  6. ^ "MÜSTA'LÎ-BİLLÂH el-FÂTIMÎ - TDV İslâm Ansiklopedisi". TDV İslam Ansiklopedisi (dalam bahasa Turki). 
  7. ^ "MUSTANSIR BILLAH I (427-487/1036-1095), 18TH IMAM". ismaili.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 13 February 2022. 
  8. ^ "MÜSTA'LÎ-BİLLÂH el-FÂTIMÎ - TDV İslâm Ansiklopedisi". TDV İslam Ansiklopedisi (dalam bahasa Turki). 
  9. ^ "MUSTANSIR BILLAH I (427-487/1036-1095), 18TH IMAM". ismaili.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 February 2022. 
  10. ^ "MÜSTA'LÎ-BİLLÂH el-FÂTIMÎ - TDV İslâm Ansiklopedisi". TDV İslam Ansiklopedisi (dalam bahasa Turki). 
  11. ^ "MUSTANSIR BILLAH I (427-487/1036-1095), 18TH IMAM". ismaili.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 February 2022. 
  12. ^ Daftary, Farhad (2011). The Ismā'īlīs: Their History and Doctrines (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-2. ed., repr. with corr). New York, NY: Cambridge Univ. Press. hlm. 250–252. ISBN 978-0-521-61636-2. 
Kembali kehalaman sebelumnya