Stasiun Sudimara
Stasiun Sudimara (SDM) adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan dengan 17 km sebelah barat dari Tanah Abang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +40 meter ini hanya melayani KRL Commuter Line saja. SejarahAgar mobilitas penumpang dari Batavia menuju Rangkasbitung hingga kawasan Banten semakin lancar, maka pada tahun 1890-an perusahaan Staatsspoorwegen membangun sebuah jalur kereta api beserta stasiun-stasiunnya yang menghubungkan daerah Rangkasbitung hingga Tanah Abang. Proyek ini pun selesai pada tahun 1899, dan langsung dijalankan KA reguler yang melayani rute tersebut.[3][4] Bangunan dan tata letakStasiun ini hanya memiliki 3 jalur, dengan jalur 1 sebagai sepur lurus, jalur 2 sebagai sepur belok yang digunakan untuk lalu-lalang maupun persilangan, serta jalur 3 digunakan untuk penyusulan KA. Sejak pengoperasian jalur ganda di jalur Green Line per 4 Juli 2007, tata letak stasiun ini dirombak dengan menambahkan jalur 2 sebagai sepur lurus baru.[5] Bangunan lama stasiun ini yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen masih tetap dipertahankan dan ruangan Pengatur Perjalanan Kereta Api yang juga merupakan bagian dari bangunan lama stasiun ini pun masih dipakai hingga sekarang. Pada tahun 2021, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menetapkan stasiun ini, bersama dengan Stasiun Rawa Buntu, Daan Mogot, PTPN Cilenggang, dan Makam Raden Papak sebagai calon cagar budaya baru.[6] Sejak dihapusnya layanan Kereta api Rangkas Jaya dan Kereta api Kalimaya pada tahun 2017, jalur 3 sudah jarang dipakai disebabkan tidak adanya lagi aktivitas penyusulan KRL oleh kereta api tersebut. Namun, jalur 3 stasiun ini masih sesekali digunakan sebagai tempat menyimpan atau stabling mesin pecok yang digunakan untuk merawat kondisi rel. Stasiun ini memiliki underpass bersamaan dengan Stasiun Pondok Ranji, sehingga penumpang tidak perlu lagi menyeberangi rel secara langsung demi keselamatan.[7]
Layanan kereta api
InsidenPada 19 Oktober 1987, terjadi sebuah kecelakaan kereta api antara KA lokal bernomor 225 relasi Rangkasbitung–Kota yang ditarik oleh lokomotif BB306 16 dengan KA Patas Merak bernomor 220 relasi Tanah Abang–Merak yang ditarik oleh lokomotif BB303 16, peristiwa ini pun dikenal sebagai Tragedi Bintaro 1. Peristiwa tabrakan yang menewaskan lebih dari 100 korban jiwa ini terjadi di antara Stasiun Kebayoran dan Stasiun Sudimara, PPKA Stasiun Sudimara pun diindikasikan ikut terlibat dalam peristiwa ini.[8] Pada 5 Desember 2021, pukul 12.30 WIB, sebuah KLB KRL JR 205-144F yang hendak parkir di jalur 3 stasiun ini, tiba-tiba mengalami anjlok setelah melewati wesel dan perlintasan sebidang. Akibat hal ini, perjalanan KRL mengalami gangguan, dan jalan di perlintasan sebidang tidak bisa dilewati oleh kendaraan karena terhalang rangkaian KRL yang anjlok.[9] Galeri
Referensi
|