Museum Basoeki Abdullah
Museum Basoeki Abdullah berisi lukisan dan koleksi pribadi Basoeki Abdullah seperti patung, topeng, wayang dan senjata.[1] Museum yang terletak di Jakarta Selatan ini dikelola oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.[2] Selain digunakan untuk pameran, museum ini juga digunakan untuk menggelar seminar, penelitian, lokakarya serta menerbitkan bermacam bentuk publikasi berupa katalog, biografi, kumpulan artikel dan hasil penelitian.[1][3] SejarahMuseum Basoeki Abdullah didirikan pada 25 September 2001 dan diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika.[1][2] Museum ini didirikan atas wasiat Basoeki Abdullah yang meninggal dunia pada 5 November 1993.[2] Basoeki Abdullah berpesan agar lukisan dan koleksi pribadinya berupa barang atau benda seni beserta rumah kediamannya dihibahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia.[2] Pada tahun 1998 rumah di Jalan Keuangan Raya No 19 Cilandak Barat Jakarta Selatan diserahkan pada Pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan.[1][2] Bangunan rumah tingkat dua seluas ± 600 m2 dan luas tanah ± 450 m2 rumah ini kemudian direnovasi agar dapat difungsikan sebagai museum.[1][2] KoleksiMuseum ini berisi beragam karya dari Basoeki Abdullah, diantaranya lukisan asli, lukisan repro, patung, topeng, wayang kulit, wayang golek, pakaian, senjata, hiasan, peralatan dapur, mebelair, peraga, musik, foto, buku, dan ruang memorial.[4] Jumlah koleksi pribadi (barang dan benda seni) milik Basoeki Abdullah sebanyak 720 buah, buku dan majalah sebanyak 3000 buah.[1] Sementara itu, koleksi yang dihibahkan sebanyak 123 buah.[1] Lantai 1 Di lantai ini terdapat sebuah ruangan memorial berupa kamar tidur milik Basoeki Abdullah.[4] Selain itu, ada lukisan Basoeki Abdullah ketika masih berumur 10 tahun dengan menggambar wajah Mahatma Gandhi dan wajah ayahnya Abdullah Suryo Subroto.[5] Lantai 2 Di lantai ini terdapat 40 lukisan hasil karya Basoeki Abdullah yang dipamerkan dari 115 karya lukisannya.[4] Di lantai tersebut terdapat lukisan-lukisan dengan tema yang beragam, seperti pemandangan alam, tokoh-tokoh besar negara dan lukisan abstrak.[4] Tokoh-tokoh besar yang pernah dia lukis adalah Pangeran Diponegoro, R.A. Kartini, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Ibu Tien Soeharto, Ferdinand Marcos, Raja Fahd, Lee Kuan Yew dan tokoh lainnya, sedangkan untuk lukisan pemandangan alam sendiri terdiri dari lukisan pegunungan, binatang, dan laut.[4] Selain itu, terdapat lukisan tiga dimensi dengan tema flora fauna kekayaan langka.[4] Lukisan ini menggambarkan seorang wanita yang menyelam di dalam laut dengan terumbu karang dan ikan-ikan.[4] Di lantai dua juga terdapat dua buah ruangan untuk perpustakaan dan ruangan untuk penyimpanan lukisan.[4] Di ruangan perpustakaan ini terdapat 3.000 koleksi buku milik Basoeki Abdullah.[4] Referensi
|