Timo Glock
Timo Glock (lahir 18 Maret 1982) adalah seorang mantan pembalap Formula 1 asal Jerman yang lahir di kota Lindenfels. Ia terakhir kali memperkuat tim Marussia-Cosworth.[1] Pra-Formula 1Glock memulai karier balapannya dalam usia yang terbilang sudah cukup tua untuk balapan pemula. Ia memulai karier gokart dalam usia 15 tahun di 1998. Tapi usia bukanlah masalah bagi Glock, sebab di luar dugaan ia mampu memenangi beberapa kejuaraan gokart junior Jerman dan kemudian ia beralih ke BMW ADAC Formula Junior Cup pada tahun 2000 dan Formula BMW ADAC Championship pada tahun 2001, di mana ia langsung menjadi juara pada tahun pertamanya tersebut. Kemudian di 2002 ia pindah ke kejuaraan Formula 3 Jerman dan berakhir dengan posisi tiga klasemen akhir serta gelar Rookie of the Year. Tahun 2003, ia berkompetisi di Formula 3 Euroseries, dengan hasil memenangi tiga balapan dan tiga podium finish, yang menempatkannya di P5 klasemen akhir. Formula 1Jordan Grand Prix (2004)Glock memulai karier F1-nya pada GP Kanada 2004. Saat itu ia ditarik masuk ke tim Jordan F1 untuk menggantikan Giorgio Pantano yang tengah dilanda kesulitan dana sponsorship. Lucunya di debutnya itu, Glock malah mendapatkan poin secara ‘hadiah’ dikarenakan dua mobil Williams dan Toyota yang finish diatasnya di diskualifikasi akibat pemakaian rem yang menyalahi aturan. Ia yang aslinya finish P9 naik menjadi P7 dengan adanya hukuman tersebut. Di Jordan, Glock menjadi rekan setim Nick Heidfeld. Saat musim 2004 berlangsung, ia turun sebanyak empat kali dan selebihnya dikembalikan ke ‘pembalap aslinya’, Giorgio Pantano. Toyota (2008–2009)Nama Glock kembali masuk ke lintasan F1 di akhir 2007 setelah ia berhasil memenangi GP2. Ia lantas diperebutkan oleh BMW dan Toyota, di mana BMW kemudian mengadukan hal tersebut kepada Contract Recognition Board. Bulan November CRB lantas memutuskan bahwa Glock disahkan untuk tim Toyota.[2] Di tim Toyota, Glock menggantikan sesama Jerman yang juga adik Schumi, Ralf Schumacher. Selama musim 2008, Glock meraih poin pertamanya di GP Kanada dengan finish di P4. Balapan terbaik Glock adalah di Hungaria, di mana di kualifikasi ia berada di P5, dan saat balapan ia berhasil finish kedua di belakang Heikki Kovalainen. Kemudian di GP F1 ke 800 di Singapura, Glock kembali lagi finish ke empat. Balapan emosional bagi Glock adalah di Brazil, di mana Glock memberanikan diri memakai ban kering dalam cuaca basah.[3] Memasuki lap terakhir, Glock berada di P4, tetapi ia kemudian disalip oleh STR Sebastian Vettel dan McLaren Lewis Hamilton, di mana akhirnya berkat aksi tersebut, Hamilton menjadi juara dunia F1 2008. Setelah balapan beberapa pihak mengecam aksi Glock yang dianggapnya sengaja mengalah pada McLaren karena agar mendapatkan perhatian Mercedes-Benz, sebelum akhirnya dengan sportif Felipe Massa menyatakan bahwa ia kalah secara fair.[4] Glock lantas berada di P10 klasemen akhir 2008 dengan 25 poin.[5] Musim 2009 merupakan salah satu musim F1 terbaik bagi Glock bersama Toyota. Ia berhasil finish podium di Malaysia yang dilanda hujan deras. Kemudian di Singapura, dengan diawali musibah yang menimpa Vettel dan Rosberg, Glock kembali finish podium di P3. Sayangnya di Jepang, saat kualifikasi ia mengalami kecelakaan. Posisi Glock kemudian digantikan oleh pembalap tes Kamui Kobayashi saat GP Brazil serta GP Abu Dhabi. Virgin Racing (2010–2011)Musim 2010, Glock bergabung dengan tim debutan Manor Motorsport yang kemudian berganti nama menjadi Virgin Racing. Ia bertandem bersama pembalap Brasil Lucas di Grassi. Selama musim 2010 dengan mobil yang tidak kompetitif, baik Glock maupun di Grassi gagal mencetak angka. Musim 2011 Glock masih bertahan di Virgin dan kali ini ia berpasangan dengan pembalap Belgia, Jerome d'Ambrosio. Virgin Racing kemudian mengumumkan mereka memperpanjang kontrak Glock sampai akhir musim 2014. Marussia (2012)Tim tersebut berganti nama menjadi Marussia F1 untuk musim 2012, dan dia akan bermitra bersama dengan rekan setim ketiganya dalam tiga tahun di tim tersebut, yaitu seorang rookie asal Prancis, Charles Pic.[6] Tim Marussia terpaksa menarik diri dari sesi pengujian pra-musim setelah gagal dalam uji tabrak karena benturan belakang, tetapi pada akhirnya mereka berhasil lolos, sehingga memungkinkan Glock untuk bersaing di balapan pembuka.[7] Glock memulai musim 2012 dengan kuat dengan finis di urutan ke-14 Australia, yang menyamai pencapaian tertingginya bersama tim Virgin/Marussia. Glock berada di urutan ke-17 di Malaysia, dan kemudian mencetak dua kali finis di posisi ke-19 secara berturut-turut di China dan Bahrain. Selain itu, ia finis di urutan ke-18 di Grand Prix Spanyol, sebelum ia mencapai posisi ke-14 sekali lagi di Monako, dan pensiun dari balapan Grand Prix Kanada dengan kerusakan rem. Glock mengundurkan diri dari Grand Prix Eropa setelah tertular penyakit perut.[8] Namun, dia dinyatakan fit tepat waktu untuk Grand Prix Inggris, di mana dia finis di urutan ke-18, dan dia mengikutinya dengan posisi ke-22 di Grand Prix yang berlangsung di kandangnya sendiri. Di Grand Prix Hongaria, terjadi perseteruan antara Glock dan rekan setimnya, setelah Pic memblokirnya selama sesi kualifikasi.[9] Glock menyelesaikan balapan ini di posisi ke-21 setelah bertarung dengan Michael Schumacher dan Pedro de la Rosa. Glock finis di urutan ke-15 di Spa setelah bertabrakan dengan Pastor Maldonado. Dia tidak mengalami kerusakan dan finis di depan rekan setimnya pada saat mereka bertarung di tahap akhir balapan sambil juga di-over-lap oleh mobil lain. Di Monza, dia finis di posisi ke-17 setelah mengalami kerusakan sayap depan pada mobilnya setelah bertabrakan dengan Vitaly Petrov di tikungan kedua pada putaran 1. Namun, di Singapura, dia memberikan hasil terbaiknya untuk tim Marussia, dengan finis di urutan ke-12 setelah tampil tanpa cela. Hal ini secara krusial mendorong tim Marussia untuk naik ke posisi ke-10 di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor, karena rekor finis balapan tanpa meraih poin yang lebih baik. Di Jepang, Glock sempat naik ke urutan ke-11 pada putaran kedua setelah terjadinya dua insiden di tikungan pertama, namun dia harus puas finis di urutan ke-16. Di Korea dia finis di urutan ke-18, dan di India, dia berada di urutan ke-20 setelah terlibat pertarungan yang lainnya dengan Michael Schumacher. Dia bertemu dengan Schumacher sekali lagi di Abu Dhabi, dan membiarkan dia lolos untuk menyalip Heikki Kovalainen yang berada di posisi ke-12 yang penting untuk menurunkan tim Marussia ke posisi ke-11 di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor.[10] Di São Paulo, dia melaju dengan kuat, dan berada di depan Caterham, sampai dia ditabrak oleh Jean-Éric Vergne. Dia mengklaim bahwa hal ini 'menghancurkan balapannya', dengan Petrov yang pada akhirnya berhasil melewati Charles Pic untuk menempati posisi ke-10 untuk tim Caterham di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor.[11] Glock menyelesaikan musim ini di posisi ke-20 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap; hasil yang terbaik untuknya bersama dengan tim Virgin/Marussia. Untuk musim 2013, dia akan tetap bersama dengan tim Marussia dan berpartner bersama dengan Max Chilton, yang akan menjadi rekan setim keempatnya dalam empat tahun di tim, namun pada tanggal 21 Januari 2013, dipastikan bahwa Glock telah meninggalkan tim Marussia dengan persetujuan bersama.[12] StatistikBiodata
Musim ke musim
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Timo Glock.
|