Ditulis di mazmur ini bahwa orang benar memperdulikan hukum Allah dan karenanya memiliki pengetahuan yang baik serta menjauhi kumpulan orang fasik. Hasilnya adalah kemampuan bertahan dalam kesulitan hidup, ditopang oleh perlindungan Tuhan.[4] Sebaliknya, kelakuan orang fasik mudah membawa kepada celaka, seperti sekam ditiup angin. Penulis menekankan bahwa orang fasik dan benar akan dipisahkan di penghakiman. Jalan orang fasik menuju kepada kebinasaan dan di penghakiman akhir akan menerima akibat pilihan perbuatan mereka.[5]
1:1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut ajakan orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam komplotan pencemooh,
1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,
dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buahnya pada musimnya,
dan yang tidak layu daunnya;
apa saja yang dilakukannya berhasil.
1:4 Bukan demikian orang fasik:
mereka seperti sekam yang dihamburkan angin
1:5 Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman,
dan orang berdosa dalam kumpulan orang benar;
1:6 sebab TUHAN mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Latar belakang
Kitab Mazmur dibagi menjadi 5 jilid atau buku. Mazmur 1 adalah bagian dari jilid pertama dan ditempatkan di awal jilid ini oleh banyak naskah. Sebagian menempatkan Mazmur ini di bagian Prakata. Ada pula yang menggabungkan Mazmur 1 dengan Mazmur 2.[6]
Pemakaian dalam budaya
Sejumlah orang menggubah lagu berdasarkan kata-kata Mazmur 1. Penyair Inggris John Milton membuat puisi Psalm 1 dalam bahasa Inggris pada tahun 1653. Penyair Skotlandia Robert Burns juga menulis variasi dari Mazmur ini. Pemusik Kim Hill membuat lagu bahasa Inggris dengan judul "Psalm 1".