Mazmur ini ditulis dalam bentuk akrostik, di mana setiap ayat secara berurutan dimulai dengan setiap huruf abjad Ibrani yang berjumlah 22 huruf.
Mazmur ini merupakan nyanyian pengajaran dan pujian. Lokasi yang mendasari mazmur ini sama seperti Mazmur 56, yaitu saat Daud diperhadapkan kepada raja orang Filistin (dikenal dengan gelar Abimelekh) yang bernama Akhis (1 Samuel 21:10–15). Daud lolos setelah pura-pura gila dan diusir oleh Akhis pergi dari istananya.
Ayat 21
Ia melindungi segala tulangnya, tidak satupun yang patah. (TB)[3]
“Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam.’” (Yohanes 19:32–37)
Ayat 14-15 menjadi dasar alinea penutup doa berulang Amidah.[7]
Penomoran ayat
Dalam Alkitab Indonesia, mazmur ini terdiri dari 23 ayat, di mana ayat 1 adalah pengantar "Dari Daud, pada waktu ia pura-pura tidak waras pikirannya di depan Abimelekh, sehingga ia diusir, lalu pergi." (versi Terjemahan Baru dari Lembaga Alkitab Indonesia). Dalam Alkitab Inggris, kalimat pengantar ini tidak diberi nomor ayat, sehingga seluruhnya hanya ada 22 ayat, di mana ayat 1 bahasa Inggris sama dengan ayat 2 bahasa Indonesia dan seterusnya.