Pasar Klewer
Pasar Klewer (bahasa Jawa: ꦦꦱꦂꦑ꧀ꦭꦺꦮꦺꦂ, translit. Pasar Klèwèr) adalah pasar tekstil terbesar di Kota Surakarta.[1] Pasar yang letaknya bersebelahan dengan Keraton Surakarta ini juga merupakan pusat perbelanjaan kain batik yang menjadi rujukan para pedagang dari Yogyakarta, Surabaya, Semarang, dan kota-kota lain di Pulau Jawa.[2] Bangunan pasar dua lantai ini menampung 1.467 pedagang dengan jumlah kios sekitar 2.064 unit.[2] Pasar Klewer tidak hanya sebagai pusat perekonomian, tetapi juga tujuan wisata dan simbol Kota Surakarta.[3] SejarahPada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, kawasan di Pasar Klewer merupakan tempat pemberhentian kereta api yang digunakan sebagai tempat berjualan para pedagang pribumi.[2][4] Oleh karena digunakan sebagai tempat berjualan, kawasan tersebut terkenal dengan sebutan Pasar Slompretan.[2][4] Kata slompretan diambil dari suara kereta api ketika akan berangkat yang mirip dengan tiupan terompet (slompret).[2][4] Pasar Slompretan ini merupakan tempat para pedagang kecil yang menawarkan barang dagangan berupa kain batik yang diletakkan dipundaknya sehingga tampak menjuntai tidak beraturan atau berkleweran jika dilihat dari kejauhan.[2][3][4] Dari barang dagangan kain batik yang berkleweran itu, pasar ini terkenal dengan nama Pasar Klewer.[2][4] Pedagang di Pasar Klewer pada awalnya adalah para pedagang yang berjualan di daerah Banjarsari dan Supit Urang.[1] Pasar Klewer mulai berkembang pada tahun 1942-1945 dan semakin berkembang hingga tahun 1968.[1] Kemudian dibangunlah bangunan pasar bertingkat permanen pada 9 Juni 1970 untuk menampung para pedagang yang diresmikan oleh Presiden Soeharto.[1] Jenis barang yang dijualPasar Klewer menyediakan berbagai macam jenis kain dan pakaian mulai dari pakaian anak-anak, dewasa, orang tua, pakaian resmi, pakaian sekolah, pakaian kemeja wanita, dan pakaian santai.[5] Selain itu, terdapat kaos, jaket, dasi, kain bahan katun hingga sutra.[1] Namun, yang menonjol di Pasar klewer adalah adanya berbagai macam jenis batik.[1][5] Di antaranya batik tulis solo, batik cap, batik antik keraton, batik pantai keraton solo, dan batik putri solo.[2] Selain itu, ada berbagai jenis batik dari Yogyakarta, Pekalongan, Banyumas, Madura, Betawi, dan kota-kota lainnya.[2] Di pasar ini juga tersedia kain batik untuk baju, seprai, sarung bantal, dan aksesori-aksesori bermotif batik.[2] Selain terkenal dengan pusat batik, pasar ini menyediakan makanan, kerajinan, pernak-pernik, barang elektronik, emas, dan peralatan dapur.[2] Ada juga kerajinan khas masyarakat Solo yang berkualitas ekspor, seperti cermin kayu ukir, kaca ukir, dan berbagai cenderamata berbahan dasar kaca.[2] Kebakaran 2014Pada tanggal 27 Desember 2014 malam, Pasar Klewer terbakar hebat hingga habis. Pada saat yang bersamaan di alun-alun Surakarta sedang berlangsung sekaten sehingga menimbulkan kepanikan. Kebakaran terjadi pada sayap barat (bangunan baru) pasar, sedangkan pasar lama tidak terkena dampak yang signifikan. Sebagai tindak lanjut, pemerintah Kota Surakarta membangun pasar sementara di kawasan alun-alun utara keraton serta sebagian pagelaran keraton, atas izin pihak Keraton Surakarta Hadiningrat, sebelum pembangunan kembali kompleks pasar selesai. Referensi
|